1. Tristan Pang
Saat diwawancarai oleh Newshub mengenai kecerdasannya itu, Tristan menjawabnya dengan sangat rendah hati. Seperti yang dia katakan, "it's just a bit of brain stuff."Agen BandarQ Online
2. Kautilya Pandit
Pada 2013 silam, bocah berusia lima tahun bernama Kautilya Pandit mengejutkan banyak orang dengan kemampuannya. Pandit yang dijuluki sebagai "ensiklopedia mini" itu oleh keluarganya, memiliki pengetahuan mendalam tentang lebih dari 200 negara, termasuk populasi, produk domestik bruto, agama mereka, warisan mereka, dan mata uang masing-masing negara. Menurut keluarganya, dia memiliki ingatan fotografi. Pandit memulainya dengan sekali membaca atau melihat dan bisa mengingatnya dalam jangka panjang.
Keluarganya berpendapat kalau dia memiliki rasa penasaran dan keingintahuan yang tinggi, yang membuatnya selalu mengajukan pertanyaan. Begitu dijawab, biasanya dia masih memiliki beribu pertanyaan lain.
Namun, Kautilya Pandit sepertinya memiliki cita-cita yang sederhana untuk masa depannya. Seperti yang dikatakan kepada Tribune India, "Saya ingin menjadi petugas IAS [Indian Administrative Service atau Petugas Administrasi India], bukan seorang ilmuwan, astronot, mungkin saya akan belajar dulu dan kemudian memutuskannya."
3. Taylor Wilson
Saat kecil dulu, mungkin guru sains kita mengajarkan bagaimana bereksperimen membuat gunung berapi dengan baking soda atau percobaan sains sederhana lainnya. Tapi bocah bernama Taylor Wilson yang berusia sepuluh tahun, bereksperimen membuat sebuah bom.
Ya, tentunya bom sungguhan. Menurut CNN, Wilson membuat bom pertamanya pada usia 10 tahun, menggunakan botol pil dan bahan kimia yang ditemukannya di sekitar rumah. Baru setahun kemudian, ia mulai membeli plutonium di internet. Untungnya, saat dia membeli plutonium di internet, gak berakhir dengan berita mengerikan.BandarQ Online
Pada usia 14, ia menjadi orang termuda yang pernah merakit reaktor fusi nuklir. Setahun kemudian, pada tahun 2009, Homeland Security akhirnya menemukan dirinya dan membawanya masuk untuk magang di sana.
Pada tahun 2012, menurut halaman Ted Talks Wilson, ia menerima hadiah dari Thiel seharga 100.000 dolar AS, yang diberikan kepada kaum muda yang ingin menciptakan sesuatu yang luar biasa. Tujuan Wilson adalah untuk membangun detektor radiasi yang murah sehingga siapa pun dapat membeli dan menggunakannya, dan tujuannya itu baik seperti untuk melawan terorisme nuklir, dan kanker.
4. Mahmoud Wael
Pada usia tiga tahun, Mahmoud Wael mengejutkan orang tuanya dengan menghitung segala macam perkalian. Setelah diuji coba, dia diketahui memiliki IQ 155. Pada usia empat belas tahun, dia diwawancarai oleh Egypt's Independent Weekly, reporter sengaja menguji kecerdasan Wael dengan meminta dia untuk menjawab pertanyaan, berapa hasil dari 136 dikalikan 141. Dan ajaibnya, Wael hanya membutuhkan waktu empat detik untuk menjawab dengan akurat, yakni 19.176.
Bukan hanya pintar dalam matematika, Wael juga belajar membaca, menulis, dan berbicara bahasa Inggris hanya dalam waktu tiga bulan, disaat dia baru berusia tujuh tahun. Ditambah lagi, dia seorang programmer komputer yang hebat. Pada tahun 2013, diusianya yang keempat belas tahun, Wael disponsori oleh Microsoft untuk mengajar diberbagai kelas dalam ilmu pemrograman. Dan dia menjadi orang termuda yang pernah mengajar di kelas setingkat universitas untuk pemrograman C ++ yang sangat sulit.
5. Adora Svitak
Pada usia tiga tahun, Adora Svitak mulai gemar membaca, dan dia bisa menyelesaikan 2-3 buku sehari. Karena kesukaannya dalam dunia literatur, ia mencoba untuk menulis. Empat tahun kemudian dia menerbitkan buku pertamanya, Flying Fingers, yang berisi cerita pendek dan tips tentang cara menulis dengan baik. Pada usia tujuh tahun, dia mulai mengajar anak-anak sekolah di seluruh dunia.
Dia mengatakan dalam video di atas bahwa dia menyukai J.K. Rowling dan karya-karyanya yang fenomenal. Adora bisa menulis berdasarkan standar kuantitas dan kualitas. Menurut Telegraph, Svitak bisa mengetik lebih dari seratus kata per menit, dan rata-rata sekitar 330.000 kata per tahun.
Saat itu usianya baru sebelas tahun. Mungkin saat kita berusia sebelas tahun, kita masih berjuang untuk menulis pesan yang bagus di kartu ucapan. Sementara Adora, diusia sebelas tahun dia sudah menulis ratusan ribu kata, buku demi buku, dan postingan blog. Ya, dia sangat aktif di blogosphere.
Sedangkan untuk IQ-nya, belum diketahui pasti, karena dia belum pernah di test IQ. Dia mengatakan kepada Telegraph bahwa dia gak percaya pada IQ, baginya "IQ bukan cara terbaik untuk menentukan kecerdasan sastra seseorang."
6. Aman Rehman
Pada tahun 2009, Aman Rehman menjadi dosen di bidang karya seni Interaktif Dehra Dun, mengajarkan bagaimana membuat animasi digital di usianya yang baru delapan tahun saat itu. Seperti yang dikutip dari Telegraph, dia hampir gak bisa melihat di atas podium ketika dia mengajar.
Pada usia tiga tahun, Rehman pertama kali diperkenalkan untuk membuat animasi melalui komputer. Tapi Rehamn membuat animasinya sendiri. Enam bulan kemudian, dia menciptakan kartun animasi pertamanya. Memang gak sebagus Toy Story, tapi bisa bayangin gak, anak berusia tiga tahun bisa bikin kartun animasi?
Gak lama kemudian, ayahnya membawanya masuk ke Dehra Dun. Dan beberapa bulan kemudian, ia menciptakan perangkat lunak pemrogramannya sendiri. Aman Rehman memang sangat mengesankan, Kepala Menteri Negara Bagian, Rahul Gandhi setuju untuk membiayai sekolahnya sampai dia berusia delapan belas tahun. Tujuannya setelah itu, menurut Barcroft TV, Rehman akan belajar di Disney untuk sementara, lalu kembali ke India dan akan mengajarkan anak-anak kurang mampu.
7. Chris Hirata
Pada tahun 2001, Chris Hirata lulus dari Caltech, dan masuk program fisika pascasarjana Princeton. Di Caltech (The California Institute of Technology), Chris lulus dengan IPK 4,2, yang luar biasa adalah saat itu usianya baru delapan belas tahun, berarti dia masuk kuliah saat berusia empat belas tahun, usia di mana kebanyakan dari kita masih pusing mengerjakan tugas matematika.
Chris Hirata menghasilkan nilai yang luar biasa pada ujian masuk, dia cukup mendominasi dengan kecerdasannya yang berpuncak pada nilai sempurna di GRE fisika. Selama ujian terakhirnya, dia mendapat pertanyaan yang sangat sulit, yang bahkan menurut rekan rekan profesornya gak mungkin dilakukan. Dia gak hanya melakukannya dengan benar, dia menunjukkan pada profesornya cara yang lebih sederhana untuk memecahkannya persoalan tersebut.
Hirata menyelesaikan gelar PhD-nya pada tahun 2005, dan sekarang menjadi profesor Fisika di Ohio State University. Di Caltech, dia adalah anggota Mars Society, dan menurut salah satu temannya di sana, dia merancang ulang rencana Mars NASA dalam tiga kesempatan.
8. Ainan Celeste Cawley
Kamu hafal unsur-unsur kimia di Tabel Periodik? Nah, Ainan Cawley tahu keseluruhan Tabel Periodik. Dan dia masih belum cukup umur untuk mempelajari hal tersebut.
Kejeniusannya juga gak terbatas dengan menghafal sesuatu. Menjelang sembilan tahun, Cawley sudah kuliah, mengambil jurusan kimia. Ia lulus GCSE (General Certificate of Secondary Education) pada usia tujuh tahun. Seperti yang dikatakan ayahnya di blog pribadinya, "The Boy Who Knew Too Much" (seperti yang dikutip oleh The Telegraph), "Visinya luas, mulai dari disiplin ilmu fisika, biologi dan kimia ... terkadang wawasannya nampak seperti nubuat, karena dia melihat apa yang mungkin, bukan apa yang baru sekarang." Dengan kata lain, jangan hanya bertanya tentang bagaimana aspirin bekerja. Biarkan dia membuat aspirin yang lebih baik.
Karena kepintarannya, Cawley sering diganggu oleh teman-teman di sekolah. Namun, dia mengabaikannya. Menurut Straits Times, Cawley pernah berkata. "Saya tidak begitu peduli dengan hal itu. Kenapa saya harus mencemaskan kata-kata mereka?"
9. Cameron Thompson
Pada tahun 2011, Cameron Thompson yang berusia 14 tahun sudah menempuh pendidikan di South Wales University untuk matematika tingkat lanjut, menurut BBC. Dia menguasai matematika bagaikan orang yang menciptakan matematika itu sendiri. Pada usia sebelas tahun, Thompson mengikuti ujian matematika untuk masuk ke sekolahnya, yang maksimal harus meraih 140 poin. Dan dia berhasil dengan meraih 141, seperti yang dia katakan, "Saya menghancurkan sistem dan syarat di sekolah itu, saya pikir saya melakukannya dengan baik."
Di balik kecerdasannya itu, ternyata Cameron memiliki Sindrom Asperger, jadi meskipun dia mahir dalam matematika, dia juga memiliki kesulitan untuk menunjukan karyanya.
Pada tahun 2013, dia mengatakan kepada Wales Online rencananya untuk masa depan: "Saya akan pergi ke Yale College di Wrexham dan mendapatkan tiga tingkat A bersama dengan gelar magister di Open University. Saya tidak sabar menunggu."
10. Elise Tan-Roberts
Pada tahun 2007, Elise Tan-Roberts yang berusia lima bulan mengucapkan kata pertamanya. Saat usianya delapan bulan, dia mulai berjalan, dan dua bulan kemudian dia berlari. Sebelum ulang tahunnya yang pertama, dia sudah bisa menulis namanya sendiri, dan dia bisa menghitung sampai sepuluh pada usia enam belas bulan.BandarQ Online
IQ-nya diuji pada usia dua tahun, dan hasilnya cukup mencengangkan, dia memiliki IQ 156. Menurut Telegraph, Elise masuk dalam 0,2 persen untuk orang seusianya yang memiliki peringkat lebih tinggi dibandingkan balita seusianya. Mengetahui hal itu, orangtuanya segera mendaftarkannya ke Mensa, menjadikannya anggota termuda sepanjang masa.
Menakjubkan bukan 10 anak-anak cerdas di atas.
MEJAQQ.COM AGEN JUDI POKER DOMINOQQ BANDARQ ONLINE TERBESAR DI ASIA
Bermain 9 Permainan Hanya Dalam 1 Akun
Dengan Ratting Kemenangan Tinggi
Dan Bonus yang Luar Biasa Disediakan Kepada Membernya|
Untuk Informasi Lebih Lanjut Bisa Langsung Menghubungi Kontak
yang Disediakan Dibawah Ini
WA 1 : +855975482150
WA 2 : +855977507271
LINE : Mejaqq_official
Link Resmi / LiveChat : www.mejalucky.com
0 komentar:
Posting Komentar